9KAROMAH DAN KEISTIMEWAAN HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWASosok Guru Mulia Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa adalah seorang ulama' yang selalu memberikan ka Sumber: Karomah Majlis Rasulullah Habib Munzir Berkah dari Allah dan Rasulullah. Jangan lupa Share dan SUBSCRIBE kawan.Kisah Nyata Mengharukan Perjalanan Hi Ceritadari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@ Vay Tiền Nhanh. Kisah Unik Habib Munzir Al Musawa Saat Berguru Kepada Habib Umar Yaman Selama belajar di Yaman, beliau mempelajari Tafsir Al Qur’an, mempelajari ilmu hadits, Nahwu sharaf tata bahasa Arab, dan lain-lain, yaitu ilmu-ilmu pendukung untuk memahami ajaran agama Islam. Setelah Kembali dari Yaman, Habib Munzir kembali ke Jakarta dan memulai merintis berdakwah mendatangi rumah warga dari pintu ke pintu. Pada tahun 1998. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan perjalanan dakwahnya, Habib Munzir mulai membuka majelis pengajian setiap Senin malam Selasa. Kemudian majelis pengajiannya itu diberi nama Majelis Rasulullah, yang mana jamaahnya terdiri dari anak-anak muda. Sewaktu Habib Munzir belajar agama Islam di Yaman itulah beliau punya pengalaman unik, yaitu beliau salah sangka terhadap seorang kakek. Nah, bagaimana ceritanya, mari kita simak langsung dari Habib Munzir berikut ini Al Habib Munzir Al Musawa “Saat saya ke Tarim Hadramaut Yaman, 1994-1998, saya duduk hadir di suatu majelis yang penuh sarat dengan para ulama kelas satu. Disana ada empat mufti, saya tidak mengenal mereka karena baru datang dari Indonesia. Karena halaqah sudah penuh padat, saya duduk di paling belakang, di sebelah saya orang-orang yang menyiapkan kopi dan suguhan untuk para hadirin. Di sebelah mereka duduk seorang sepuh bertampang biasa saja, saya mencium tangannya bukan karena apa apa, tapi karena ia sudah sepuh. Dalam hati saya membatin, bahwa dia ini bukan ulama apa apa, cuma sepuh saja, kalau dia ulama mestilah ia duduk di shaf depan atau terdepan, bukan duduk di sebelah tukang pembagi kopi dengan gelas-gelas yang ribut dan air bertumpahan kemana-mana. Selepas majelis bubar, semua orang berdesakan menyalaminya, termasuk ulama ulama sepuh yang di shaf terdepan. Saya bingung dan bertanya tanya, ini kan cuma orang sepuh yang duduk di paling belakang? Ternyata ia adalah Almarhum Syeikh Fadhl ba fadhl, pimpinan majelis para mufti di Tarim hadramaut. Ia pimpinan mufti, namun karena tawadhu’ dan merendah dirinya, ia tidak mau maju ke depan karena datang terlambat, saya jadi sangat malu…. Ringkasnya saudaraku, berhati-hati atas ustaz yang mengajar hal-hal yang mudah. Mungkin ia mengajar hal yang mudah di jamaah itu, namun mengajar hal-hal yang jauh di atas pemahaman kita di kelompok murid-murid lainnya. Kisah Unik Habib Munzir Al Musawa Saat Berguru Kepada Habib Umar Yaman Guru Mulia kita pun Habib Umar bin Hafidz pernah dan sering mencoba kedalaman ilmu muridnya. Suatu ketika dalam pelajaran faraidh ilmu waris, beliau bertanya pada murid-muridnya; “Coba hitung…, jika seorang wafat meninggalkan 3 anak pria, suami, istri, dan ayah, ayo jawab berapa masing-masing bagiannya….? Maka kami mulai meghitung cepat dan buru buru mengacung untuk menjawab, lalu ternyata jawaban kami satu pun tiada yang benar. Sambil tertawa beliau melihat kami yang kebingungan kenapa jawaban tiada yang benar?? Beliau menjawab dengan bahasa arab yang kira-kira maknanya makanya, kalau ditanya itu pikir dulu, jangan sembarang hitung dulu kesana kemari, saya kan sebutkan seorang wafat, meninggalkan sekian anak, dan meninggalkan SUAMI, dan juga ISTRI, lalu siapa dia? Kalau ia meninggalkan istri, berarti almarhum adalah suaminya, kalau ia meninggalkan suami, berarti yang wafat adalah istrinya, kalau ia meninggalkan suami dan istri, maka siapa dia? Pertanyaan ini harus direnungkan dulu sebelum dijawab…! Demikian ucapan beliau pada kami, sambil tertunduk geli kami pun tertawa dan terkecoh. Di lain waktu, Guru Mulia mengajar Nahwu dasar, ada yang memang baru kenal nahwu, ada yang sudah mendalami nahwu, ada guru-guru pakar syariah yang sangat mendalam dalam nahwu dan seluruh cabang ilmu lainnya ikut duduk saja hadir. Beliau memberi contoh fi’il Amr, kata ganti untuk perintah, hanya contoh kata saja, namun suara beliau ditekan, dan membuat murid murid senior yang sudah jauh melewati nahwu malah tertunduk menangis ketakutan…. Saya jadi bingung, ini kan pelajaran nahwu dasar, dan contoh yang diberikan hanya contoh fi’il amr, saya pun sudah tahu itu tapi diam saja karena tahu kedalaman ilmu beliau, namun kenapa para guru-guru saya yang murid beliau juga, malah menunduk dan menangis ketakutan…? Ternyata mereka mendalami makna ucapan itu, Guru Mulia mengajarkan contoh saja, kepada mereka yang masih belajar nahwu yang dasar, tapi menghantam dengan pengajaran tajam pada para senior, ucapan beliau beberapa contoh fi’il amr adalah Ikhsya’…! Ikhdha’…! Irqa’…! Dan beberapa contoh lainnya. Bagi yang pemahaman ilmu nahwunya masih dasar, mereka hanya mencatat. Tapi yang senior, menunduk ketakutan dan menangis, karena makna ucapan kalimat contoh itu adalah Ikhsya’..!khusyuklah..!!, Ikhdhah..! Tunduklah pada Allah..!!, Irqa’..! dakilah tangga keluhuran..!!. Maka para senior itu gemetar dengan kalimat kalimat itu, padahal beliau hanya memberi contoh saja pada mereka yang nahwunya di kelas dasar, tapi memberi ilmu makrifah pada yang kelas senior, dengan ucapan yang sama…. Demikian samudera ilmu.., mengajar satu cabang ilmu, namun berbeda cabang ilmu yang difahami masing masing tingkatan…. Hamba pun sering begitu, mengulang-ulang riwayat yang sama di satu majelis atau majelis yang berbeda, karena hamba tahu banyak di majelis itu yang belum jelas masalah itu dan perlu diulang. Atau hamba tahu bahwa mereka ada yang terjebak hal itu dan butuh diingatkan, maka hamba menjawabnya dengan pembahasan itu sebelum mereka bertanya, namun jika mereka menyimak, mereka akan mendapatkan jawaban atas apa yang belum mereka temukan jawabannya dari masalah mereka, sedangkan mungkin jamaah lain mengatakan kenapa kok pembahasan ini diulang lagi. Sumber Majelis Rasululah SAW Demikian Kisah Unik Habib Munzir Al Musawa Saat Berguru Kepada Habib Umar Yaman. Semoga bermanfaat. Silahkan tonton video berikut Karomah Habib Mundzir Al Musawa, Berdoa Minta Hujan Berhenti Pernah dalam suatu perjalanan dakwah saya mendampingi Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa di Singapura. Ketika itu turun hujan dan kami hendak menuju suatu masjid di seberang jalan, Habibana Mundzir saat itu memandang wajahnya ke langit seraya berdoa “wahai hujan, tolong berhenti sebentar, saya ingin ke masjid itu”. Seketika juga hujan berhenti saat itu. Sungguh hal itu sangat mudah buat Allah SWT, doa mereka para kekasihNya Allah senantiasa dikabulkan olehNya karena getaran getaran hati mereka menggerakkan pintu pengkabulan. “Saya ingin para jamaah ku mencintai sosok Rasulullah saw, bukan seorang Munzir”, salah satu ucapan beliau kepada ustad Muhammad Qolby. Sungguh kami mencintai beliau karena kecintaan kami kepada Rasulullah saw. Wallahu a’lam Bishowab Allahuma sholii alaa sayyidina muhammad wa alaa aalihi wa shohbihi wa bariik wa salim 2 Juli 2018 Penulis Muhammad Qolby ___________________ Semoga artikel Karomah Habib Mundzir Al Musawa, Berdoa Minta Hujan Berhenti ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin.. BONUS ARTIKEL TAMBAHAN Karomah Habib Ali Kwitang, Terlalu Dahsyat untuk Dilogikakan. Suatu ketika tatkala al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang sedang mengajar di rumahnya di hadapan muridnya yang cukup banyak, beliau mendengar suara ibunda tercinta, Nyai Salmah “Li… Ali… Li…”, begitu panggil sang ibu. Lalu Habib Ali, waktu itu telah berumur lebih dari 60 tahun, langsung saja permisi kepada semua muridnya “Saya minta ridhanya untuk menemui ibu saya terlebih dahulu.” Habib Ali pun menemui ibunya. Ternyata sang ibu minta diantarkan ke kamar mandi. Bergegaslah Habib Ali menggendong sang bunda pergi ke kamar mandi. Bukan itu saja, Habib Ali lah yang langsung membersihkan dan menyuci pakaian sang ibu. Meski ada istri tapi Habib Ali tidak mengizinkannya, karena demi bakti beliau terhadap sang ibu. Padahal waktu itu Habib Ali telah dikenal sebagai ulama yang terpandang di tanah Betawi, tetapi beliau bila dipanggil sang ibu tanpa pikir panjang langsung memenuhi panggilan itu. Ada suatu peristiwa dimana Habib Muhammad, putra Habib Ali, masih kecil sementara Habib Ali sedang dalam rihlah dakwahnya di Negeri Singapura. Dan sang ibu, Nyai Salmah, bertanya pada menantunya yaitu istri Habib Ali “Mana Ali, putraku?” Dijawab oleh istri Habib Ali “Sedang dakwah di Singapura, Umi.” Dengan spontan sang ibu memerintahkan pada menantunya itu “Cepat kirim telegram, bilang padanya ibu memanggilnya untuk pulang!” Langsung dikirimlah telegram itu kepada Habib Ali yang sedang berdakwah di Singapura. Sesampainya telegram itu pada Habib Ali, langsung beliau baca. Setelah dibaca, tanpa basa-basi Habib Ali pun permisi pamit untuk pulang karena sang ibu yang memanggilnya. Begitulah tanda bakti seorang ulama besar, orang terpandang, panutan umat, al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi terhadap sang bunda tercinta. Penulis Sya’roni As-Samfuriy. *Sumber kisah Ustadz Antoe Djibrel, Khadim Majelis Ta’lim Kwitang dari Almarhum al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi. _____________________ Semoga artikel Karomah Habib Ali Kwitang, Terlalu Dahsyat untuk Dilogikakan ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin.. simak artikel terkait di sini simak video terkait di sini Pos terkaitKaromah Foto Mbah Maimoen Zubair Dirasakan Langsung Santri MaduraKisah Unik Kiai Wahab Hasbullah dan Kiai Bisri Syansuri Saat Bahtsul MasailRahasia Ilmunya Syaikhona Kholil Mengalir Pada Mbah Manab Lirboyo Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut. Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya.. pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata WAHAI MUHAMMAD…! saw, maka Hb Munzir berkata saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata wahai umar, inilah Maula Jawa Tuan Penguasa Pulau Jawa, maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya, bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw.. maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu.. beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur menyembunyikan diri dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. . bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu.. ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,.. betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat.. ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka Jin jin khodam itu sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..! kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir.. demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian.. maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu.. ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu.. demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak raja dukun leak di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam.. maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka, demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu, kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah.. Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci Sertailah Facebook kami

kisah karomah habib munzir